Rabu, 18 November 2009

kamu dan ketakutanku..

maaf untuk aku yang selalu takut kehilangan kamu..
maaf untuk aku yang selalu takut kamu meninggalkan aku..
maaf untuk aku yang selalu meragukan kamu..
maaf untuk aku yang selalu membesar-besarkan masalah..
maaf untuk aku yang selalu memojokkan kamu..
maaf untuk aku yang selalu hanya mau didengarkan..
maaf untuk aku yang selalu merasa kamu yang salah..
maaf untuk aku yang selalu merasa benar..
maaf untuk aku yang selalu tidak pernah bersyukur memiliki kamu..
maaf untuk aku yang selalu hidup dalam ketakutanku sendiri..
maaf untuk aku yang selalu tidak bisa memberikan kenyamanan yang kamu butuhkan..
maaf untuk aku yang selalu membuat hidup kamu terasa jauh lebih sulit ketika ada aku di dalamnya..
maaf untuk aku yang selalu..
maaf..

yang aku tau hanya aku terlalu mencintai kamu..
aku terlalu sayang kamu..
aku terlalu takut diriku tidak pantas untuk kamu..
aku terlalu takut kamu tidak mencintai aku sebesar aku mencintai kamu..
aku terlalu yakin kamu tidak pernah menyayangiku, bahkan menangis memikirkan aku..

maaf..
cuma itu yang bisa aku katakan malam ini..
maaf..

Rabu, 10 Juni 2009

motivational update,,, =)

kebetulan,, besok mau dikumpulin nih tulisan blog,,
bagian home ama profilenya...
hmm,,
untung kebuka,, jadi bisa sekalian update,,
hehehe...
nih, ada cerita bagus...

Sebuah kisah yg Indah.. Jerry adalah seorang manager restoran di Amerika. Dia selalu dalam semangat yang baik dan selalu punya hal positif untuk dikatakan. Jika seseorang bertanya kepadanya tentang apa yang sedang dia kerjakan, dia akan selalu menjawab, ” Jika aku dapat yang lebih baik, aku lebih suka menjadi orang kembar!” Banyak pelayan di restorannya keluar jika Jerry pindah kerja, sehingga mereka dapat tetap mengikutinya dari satu restoran ke restoran yang lain.

Alasan mengapa para pelayan restoran tersebut keluar mengikuti Jerry adalah karena sikapnya. Jerry adalah seorang motivator alami. jika karyawannya sedang mengalami hari yang buruk, dia selalu ada di sana , memberitahu karyawan tersebut bagaimana melihat sisi positif dari situasi yang tengah dialamai. Melihat gaya tersebut benar-benar membuat aku penasaran, jadi suatu hari aku temui Jerry dan bertanya padanya, “Aku tidak mengerti! Tidak mungkin seseorang menjadi orang yang berpikiran positif sepanjang waktu. Bagaimana kamu dapat melakukannya? ” Jerry menjawab, “Tiap pagi aku bangun dan berkata pada diriku, aku punya dua pilihan hari ini. Aku dapat memilih untuk ada di dalam suasana yang baik atau memilih dalam suasana yang jelek. Aku selalu memilih dalam suasana yang baik.

Tiap kali sesuatu terjadi, aku dapat memilih untuk menjadi korban atau aku belajar dari kejadian itu. Aku selalu memilih belajar dari hal itu. Setiap ada sesorang menyampaikan keluhan, aku dapat memilih untuk menerima keluhan mereka atau aku dapat mengambil sisi positifnya.. Aku selalu memilih sisi positifnya.” “Tetapi tidak selalu semudah itu,” protesku. “Ya, memang begitu,” kata Jerry, “Hidup adalah sebuah pilihan. Saat kamu membuang seluruh masalah, setiap keadaan adalah sebuah pilihan. Kamu memilih bagaimana bereaksi terhadap semua keadaan. Kamu memilih bagaimana orang-orang disekelilingmu terpengaruh oleh keadaanmu. Kamu memilih untuk ada dalam keadaan yang baik atau buruk. Itu adalah pilihanmu, bagaimana kamu hidup.”

Beberapa tahun kemudian, aku dengar Jerry mengalami musibah yang tak pernah terpikirkan terjadi dalam bisnis restoran: membiarkan pintu belakang tidak terkunci pada suatu pagi dan dirampok oleh tiga orang bersenjata. Saat mencoba membuka brankas, tangannya gemetaran karena gugup dan salah memutar nomor kombinasi. Para perampok panik dan menembaknya. Untungnya, Jerry cepat ditemukan dan segera dibawa ke rumah sakit.

Setelah menjalani operasi selama 18 jam dan seminggu perawatan intensif, Jerry dapat meninggalkan rumah sakit dengan beberapa bagian peluru masih berada di dalam tubuhnya. Aku melihat Jerry enam bulan setelah musibah tersebut. Saat aku tanya Jerry bagaimana keadaannya, dia menjawab, “Jika aku dapat yang lebih baik, aku lebih suka menjadi orang kembar. Mau melihat bekas luka-lukaku? ” Aku menunduk untuk melihat luka-lukanya, tetapi aku masih juga bertanya apa yang dia pikirkan saat terjadinya perampokan. “Hal pertama yang terlintas dalam pikiranku adalah bahwa aku harus mengunci pintu belakang,” jawab Jerry.

“Kemudian setelah mereka menembak dan aku tergeletak di lantai, aku ingat bahwa aku punya dua pilihan: aku dapat memilih untuk hidup atau mati. Aku memilih untuk hidup.” “Apakah kamu tidak takut?” tanyaku. Jerry melanjutkan, ” Para ahli medisnya hebat. Mereka terus berkata bahwa aku akan sembuh.

Tapi saat mereka mendorongku ke ruang gawat darurat dan melihat ekspresi wajah para dokter dan suster aku jadi takut. Mata mereka berkata ‘Orang ini akan mati’. Aku tahu aku harus mengambil tindakan.” “Apa yang kamu lakukan?” tanya saya. “Disana ada suster gemuk yang bertanya padaku,” kata Jerry. “Dia bertanya apakah aku punya alergi. ‘Ya’ jawabku..

Para dokter dan suster berhenti bekerja dan mereka menunggu jawabanku. Aku menarik nafas dalam-dalam dan berteriak, ‘Peluru!’ Ditengah tertawa mereka aku katakan, ‘ Aku memilih untuk hidup. Tolong aku dioperasi sebagai orang hidup, bukan orang mati’.” Jerry dapat hidup karena keahlian para dokter, tetapi juga karena sikap hidupnya yang mengagumkan.

Aku belajar dari dia bahwa tiap hari kamu dapat memilih apakah kamu akan menikmati hidupmu atau membencinya. Satu hal yang benar-benar milikmu yang tidak bisa dikontrol oleh orang lain adalah sikap hidupmu, sehingga jika kamu bisa mengendalikannya dan segala hal dalam hidup akan jadi lebih mudah.

Sekarang kamu punya dua pilihan:

1. Kamu dapat menutup mail ini, atau

2. Kamu meneruskannya ke seseorang yang kamu kasihi.

Aku berharap kamu memilih #2, karena aku telah melakukannya.

Selasa, 07 April 2009

semoga tidak terlambat

"Selanga-selang itu keluar dari tubuhnya.."
Mungkin itu kata2 pertama yang akan aku tulisakan dalam blog ku (walaupun ga jadi)
sekitar 1 bln yg lalu, ketika aku terbaring di UGD sambil menyaksikan
seorang bapak2 yang terkulai lemah tak sadarkan diri di bangsal di hadapanku.

1 bulan yang lalu. Ya, waktu terasa begitu cepatnya berlalu.
Saat itu aku bisa mengatakan selang itu milik seseorang di luar sana,
yang entah siapa yang sedang tertimpa nasib buruk.

1 bulan, waktu yang singkat untuk merubah semua itu.
malam ini aku menyaksikan,
selang -selang itu keluar dari dada, hidung dan mulutnya, dari tubuh sepupuku.
ya, aku, milikku, sepupuku.

kapan sih pernah aku membayangkan,
seorang yg aku kenal, bahkan saudaraku sendiri yang akan mengalaminya?
Pernahkah kau bayangkan, mendapati saudaramu, yang jelas kau kenal, yang sudah hampir 2 bulan tak pernah bertemu, lalu kau dapati dia dalam pertemuanmu berikutnya dalam keadaan terkulai tak sadarkan diri, dengan berbagai selang "menghiasi" tubuhnya, diiringi bunyi "biip.. biip..", berlatar ruang ICU rumah sakit?

yang kurasakan hanya sakit..
sakit sekali hatiku menyaksikannya...
yang aku ingin lakukan hanya menangis dan menangis...

di satu sisi aku merasa seperti sedang menonton sinetron,
atau bermain dokter2an bersamanya, seperti yang sering kami lakukan dulu, dan dia sedang berperan sebagai pasiennya.
di sisi lain aku begitu sadar bahwa ini kenyataan yang benar terjadi, yang membuat batinku, somehow sangat terpuruk. Bingung harus melakukan apa, bingung harus bertindak apa agar dia tiba2 bangun dan tertawa.

aku genggam tangannya, mencoba mencari dan merasakan keberadaannya di sekitarku.
aku bisikkan kata2 penyemangat di telinganya, dan ternyata...
dia menangis...
tak jelas memang airmata itu, tapi aku yakin, dia tau keberadaanku...

yang aku bisa hanya memanggilnya dari dalam hatiku, berharap suara batinnya mendengarnya.. berharap dia meresponku, walaupun hanya untuk memastikan bahwa dia baik-baik saja, dan aku hanya harus bersabar menunggu sebentar lagi.

mungkin saat ini hampir tidak ada yang bisa aku lakukan,
kecuali satu hal, berdoa.
berdoa meminta yang di atas untuk memberinya kesempatan lagi,
berdoa meminta yang di atas untuk memberiku, memberi kami kesabaran dan ketabahan,
berdoa meminta yang di atas untuk...
ya, meminta yang di atas untuk memberikan yang terbaik.

menurutku,
kadang kita bisa mengucap syukur, ketika sesuatu menimpa orang terdekat kita, dan mengajarkan agar jangan menyia-nyiakan hidup.
kadang kita bisa berlaku pasrah, ketika sebagai manusia, kita mencapai titik keterbatasan kita untuk melakukan sesuatu.
kadang..

Penyesalan memang selalu datang belakangan.
Tapi, aku berharap, hari ini, bukanlah suatu penyesalan,
ataupun sesuatu yang harus disesali,
baik olehku, oleh sepupuku, ataupun oleh semua orang yang mungkin malam ini terduduk di lobby rumah sakit di jalan Dago, sambil mendiskusikan keadaan yang terjadi.

Sabtu, 04 April 2009

Minggu, 5 April 2009

pagi ini, aku kembali terbangun pukul 7 pagi karena telfon seseorang..
untuk kali ini, ternyata dari adikku.
Yah, dia cuman mau mengkonfirmasi ttg kepulangannya ke Jakarta,
pagi ini pukul 9 pagi dengan travel yg biasa digunakan di daerah DipatiUkur.
Ya, setelah itu, aku mencoba tidur lagi, tapi ga jadi.
Aku dengar suara "teng,,teng,,teng,," dari wajan yg dipukul.
aku kenal suara itu, itu suara tukang gorengan yg pagi2 udah mangkal dekat kostan.
akhirnya aku memutuskan untuk membeli gorengan,
lalu browsing menghabiskan waktu samapai jam setengah 9, bertemu dengan adikku di travel.

Sampai di travel, ya ternyata bin ternyata, adikku belu nyampe.
yah, menunggu memang pekerjaan yg membosankan, buat sebagian orang.
buatku tidak.
aku suka memperhatikan orang2 disekitarku untuk menghabiskan waktu menunggu,
dan terkadang mereka suka risih sih dengan tatapanku,
yang ga lepas dari mereka, dan penuh selidik.
hahaha...
biarin saja, yang penting aku ngga menganggu mereka secara langsung.

di saat aku menunggu, aku melihat seorang ibu turun dari sedan tipe baru dari
merk produsen mobil Jepang, yang lambangnya lonjong, lalu 2 buah oval menyatu didalamnya.
ibu itu cukup rapih, dengan baju model cropped warna merah,
celana bahan warna hitan, sepatu hitam mengkilap (bahan lak) berhak tinggi,
dan rambut warna coklat keemasan ditata mengembang rapih dengan kulitnya yang putih,
sambil menjinjing tas mungil berwarna merah juga.
Tak lama, aku melihat bapak2 turun dari mobil yang sama menjinjing tas kain cukup besar,
terlihat isinya cukup penuh, yang menarik perhatianku untuk melihat merk tas itu. LV. Walaupun mungkin, 80% aku yakin itu kw1. hahaha...
bapak2 itu kurus, kepalanya ditutupi rambut seadanya, tapi tidak botak, kulitnya putih dan saat itu memakai poloshirt biru tua, dengan jeans biru tua dan sepatu kulit santai warna coklat muda. Entah kenapa aku merasa kalau bapak itu tidak cocok menjadi suami ibu2 berbaju merah tadi.
(sok tau sih sebenarnya). hahaha...

Ya, tapi yg pasti, aku memang agak tertarik degan pasangan ini.
Setelah membayar tiketnya di dalam, mereka keluar lagi dn duduk disampingku,
kali ini, si ibu2 berkata, 
"Duduk, jangan masuk dulu. Mau ngerokok" 
Hm, aku kira aku salah dengar. Mau ngerokok.
Aku perhatikan lagi gerak-gerik ibu itu, menunggu dia mengeluarkan rokoknya.
Tapi yang aku lihat, si bapak2 (aku sengaja tidak menyebutnya istri atau suami dengan alasan di atas) yang mengeluarkan rokok, memasukkannya ke mulut dan menghidupkannya. Tapi si ibu2 memintanya dengan sedikit paksa, kalau bisa kubilang, "Sini, sini".
Dan, bapak2 itu memberikannya, dan yah, si ibu2 yang menghabiskannya.
Hm.. Entah kenapa dengan melihat serentetan kejadian itu, semakin aku yakin mereka bukan suami istri. (sok tau abis si memang).
aku kok merasa seperti di sinetron, atau sedang membaca majalah tentang kisah nyata, seorang ibu2 selingkuh dengan bapak2 san sekali2 bertemu di luar kota, untuk konteks kali ini di Bandung. 
hahaha.. jahat sih, tapi ya ini kan 'just an opinion'. hehehe...

akhirnya adikku datang dengan serombongan teman2nya..
ahh,, entah kenapa aku tidak menyambut gembira teman2nya..
mungkin masih kebawa bt menunggu, dan kesal karena adikku akhirnya ketinggalan travel jam 9nya, dan akhirnya berangkat jam 10, dan secara tidak langsung menyalahkan teman2nya.

setelah sarapan, aku pun menunggu di dalam bersama adikku. Teman2nya pergi membeli oleh2 khas bandung di daerah dago di toko yang menjual brownies kukus, untuk teman adikku yg mau balik juga bersama2 ke jakarta. hmm... di dalam aku menahan kantukku dan hanya duduk diam berdampingan dengan adikku. Di situ aku melihat anak perempuan kecil, usianya mungkin 3-4th, kulitnya putih, rambutnya sebahu, cukup cantik, dengan gigi depan yang entah masih belum tumbuh, atau habis digerogoti gula. 
hampir semua orang di ruangan itu tertarik degan anak kecil yg cantik ini. ternyata dia datang bersama ibunya, dan ibunya duduk di bagian belakang ruangan. Ada mas2 dan ibu2 yang bertanya "Namanya siapa, mau kemana, bla.. bla.." dan si anak cuman melihat saja ke arah mereka. Ibunya di belakang juga cuman berkata "Ayo nak, ditanya itu".
Pertama aku kira, memang anaknya yg aktif dan berjalan kesana kesini. Ternyata di samping itu, si "ibu" (aku tak yakin dia ibunya)  sedang bertelfon ria. Hm, aku lihat 5 menit lagi, telfon masih ditelinga kirinya, si "ibu" berjalan ke arah kasir, telfon masih tetap tertempel di telinga kirinya. Si "ibu" akhirnya keluar untuk menunggu di luar, telfon juga masih menempel diiringi suara "Kikikik..." tertawanya.
aku hanya melihat anak itu berjalan mengikuti ibunya, sambil membawa botol susunya. hm...
untuk yg kali ini, aku rasa, dia bukan ibu dari anak itu. wanita itu mungkin hanya tantenya.
kalau ditanya kenapa, ya, masa ibunya lebih mentingin telfonan daripada ngeliatin anaknya?
hahaha... kembali, this is just an opinion.. 

to be continue...

Senin, 16 Februari 2009

What a Life!!!

haah,,,
malam ini jam 11:34pm..
aku sebenarnya sudah sangat mengantuk,,
tapi entah kenapa tanganku serasa ingin mengetik sesuatu untuk bercerita...

oya, sebenarnya ada pengalaman lucu tadi pagi (bagiku)..
kemaren, ada sebuah mobil kijang, yang dengan seenaknya berbelok ke arah kanan tanpa mengindahkan mobil lain (mobilku maksudnya)..
sudah begitu, kecepatannya SANGAT rendaaaaaaaahhh,,,
lambaaatt sekali samapi2 aku di klackson sama mobil belakang..
huuhh...
waktu kulihat yang nyetir,,
hyaahhh... bapak2 tua sekitar 55thn ke atas, menyetir dengan kepala botak profesor dan bibir manyun, sepertinya baru menunggu istrinya belanja di pasar simpang dago..
haahhh...
melihat muka si bapak2,, dalam hati aku berpikir,,
"Yah,, namanay juga orang tua"..
Dan tadi pagi,,,
hyaahhh,, ada sebuah mobil kijang yang sepertinya sama persis dengan mobil kijang kemarin,,
lengkap dengan sticker KapanLagi.comnya di jendela belakang, dan tingkah yang sama,,
yaitu seenaknya membelok dan lambaaaatt..
huaaahhh,,, sangat menambah macet jalanan simpang pagi tadi...
dengan agak berharap,, hahaha,,,
aku melihat yang mengendarai,,
dan benar saja,, BAPAK tua kemarin lagi...
hahahahahaha,,,
aku yang memang tadi pagi berangkat sendiri dari kostan cuman bisa tertawa dan berharap malam ini bisa menceritakannya di blog,,,
haaahhh...

sebenernya (sekali lagi) aku sangat capek,,
tapi tetap saja, rasanya masih ada yang ingin kuceritakan..
yahh,,
tadi pagi setelah 'insiden' dengan bapak2 tua tadi,, (hehehe)..
aku melakukan placement test untuk les bahasa inggris di TBI,,
aku datang dan mulai sekitar jam 10 dan aku selesai sekitar jam 10.25,,
hahaha,,
sedangkan sebelumaku sudah ada orang duluan dan dia selesai belakangan pula..
hahaha...
aku bukan sok jago,, hanya saja,, aku memang tidak nyaman untuk mengerjakan tes semcam itu dalam waktu lama...
dan hasilnya,, levelku sama saja dengan si mbak2 yg duluan datang dan belakangan selesai itu..
kasian mbak, effort beda, hasil sama..
hohoho...

dari situ aku langsung ke kampus ke ruangan SBA mencari Mr. Hanhan untuk mempertanyakan jadwal matakuliah Manajemen Merk dan Perilaku Konsumen yang bentrok..
hari Jumat jam 09.30,,
dannn... Mr.Hanhan is not in his desk..
haahh, udah jalan cepet dari TBI ke kampus, takut kepotong jam istirahat jam 12, ehh,, malah ngga ada,,
tapi belum sempat mengumpat, Mr. Hanhan showed up..
hehehe..
senhata menghadapi Mr, Hanhan cuman satu,,,
berkata2lah dengan pelan, tenang, jelas dan tidak memburu2,,
*terdengar soo expert ya?? hahaha...
bereslah dan sekarang menunggu kuliah Manajemen Pemasaran Global..
huaaa,,,
aku sudah sangat amat mengaharapkan bertemu dengan 'PETINGGI' marketing kampus Universitas Padjadjaran..
tapi,, sangat disayangkan saudara,,,
GA ADA KELAS!!! AKU KECEWA!!!
(soalnya semalamnya aku sudah membaca sedikit)
huuuhh...

ditambah lagi katanya kuliah hari senin untuk jurusan manajemen ditiadakan,,, hyaahhh...
MANA PEMBERITAHUAN SEBELUMNYA????
huuuhhh... sebaaaalllllll,,,,!!!!!!!!!!!!!

yasudahlah,
aku langsung cabut nganterin anggy ngambil buklet prokadisu di Hijau, terus, rencana dadakan, akhirnya we end up at B'Gana,,
hohoho...
santay2,, dan aku ememsan juice alpukat serta akhirnya (setelah hampir 1 jam duduk2 disitu) aku pesan Sop buntut goreng,,, huhu,, yummy,,, walopun masih kalah sama Sop Buntut Bakar Kartika Sari,,, (IT'S So DAMN GooD!!!)...
hahaha...

habis itu,,, dasar empat BoLang (bocah petualag)..
aku, iwid, anggy dan gacil..
nemenin gacil bayar TBI,, dan dodolnya TBI ga bisa nerima paspor BCA,,
(emang BCA juga sok eksklusif ga pake Visa,, kan aksesnya jadi susah)
untung anggy megang duit,, kalo ngga...
hyaahh...
wassalam dah tuh si gacil.. EEP ngga, TBI ngga...
hahaha...

dari situ we went to Gramedia Merdeka, rencananya si mau cari buku..
tapi saudara-saudara... tak ditemukan buku bagus (konteks bagus disini lucu2 unik, dst)..
dan baru juga nyampe 15 menit, KITA CAW.. hahaha...
berangkat ke Gramedia PVJ...
dan disana aku belanja stationary for Rp 99.sumthin,-
hehehe...
semoga emang berguna... *bukan laper mata doang..

abis itu nganterin iwid deh pulang ke arcamanik..
BUSET itu jalanan bolong2 kayak stocking jaman sekarang...
amit2 dah..

pulangnya,, aku ama anggy dan gcail makan di Sate Anggrek,,
hehehe...
porsi setengah pun dihabiskan dengan usaha EKSTRA!!!
masih penuh boo gara2 B'Gana, trus jajan di PVJ..
hahaha...
*bagaimana aku mau kurus????
hahaha...


dan yahh,, malam ini..
tadi nolongin teng2 nanyain PUK ke XL..
terus di sms sama rexnord tentang mantannya yang katanya penipu..
haahh,,,
what a life banget hari ini...

ya,,,
sekarnag sampai kepada titik sebelum flashback...
dan yg bikin sebel,,,
AKU MALAH JADI NGGA NGANTUK!!!!
hahaha...
ahh,, ntar klo udah kena kasur juga langsung tepar,,
hahaha...

soo...
Have a Good Night everyone..
*imagining night in Manhattan,,
bubye,,,,

Kamis, 12 Februari 2009

Pagi ini,, bwuuhh...

haaahh,,
09:49am,,
dan aku belum melakukan apa-apa..
huuhh,, alarm sih distel jam 06.30,,
tapi,, hhhh... tetep aja bangunnya jam 09.00..
hehehe...

masih pagi sih, tapi udah banyak suara-suara di luar,,
terutama suara yang aku kenal,, gacil...
hyee,,, aku lupa,, mereka mau rapat pagi ini di kostan...
hhhh...

sebenernya aku udah pengen mandi dari tadi,,
mau ke kampus buat ngambil transkrip,.
abis itu mau placement test di TBI..
terus, mau ke Binus ngelunasin uang les..
wehh,,, pengen cuci mobil juga sih,,,
abis itu yg pasti,
pengen beresin kamar...
*yah klo yg ini sih pengen2 terus, tapi kagak jadi2...
bwehehehehehe...

hmmm...
setelah menulis paragraf2 di atas,,
aku merasa pengen mandii..
hehehe,,
yasudah lah aku harus mengangkat pantatku dari kursi ini sekarangggg,,
=D

Senin, 05 Januari 2009

Senin, 5 Januari 2008

POSTINGAN LAMA YG KESIMPEN DI DRAFT! hehehe..


This is my third day after I come back to Bandung from my holiday at Medan.


Sebenernya sih, dalam 2 minggu terakhir, banyak hal yang pengen banget saya share


di Blog ini sama kalian semua.


Tapi, ya, apa daya, waktu tak sampai, until today..




Malam ini saya mau lebih bercerita tentang Tahun Baru, dan Tahun yang Lewat.


Why is this important?


Let's see..




2008..


Kalau mendengar kata 2008, apa yang comes up in your mind?


seneng? sedih? cinta? benci? lahir? mati?


Bingung? hahaha...


so many things ya?


Sama dengan saya...


Begitu banyak kegembiraan dan begitu banyak kekecewaan.




Kadang saya berpikir,


"Kapan, ya, 31 Desember ini, merupakan 31 Desember terakhir yang


mungkin saya alami, tanpa ada kesempatan mengulang kegembiraan yang ada,


atau, memperbaiki kesalahan yang terjadi di tahun depannya?"




Begini,


2008 kemaren, merupakan tahun yang penuh dengan ucapan syukur (harusnya) oleh saya.


Syukur karena tiap tawa, dan syukur karena tiap airmata.


Tapi...


Sepertinya saya lupa akan semua itu,,


boro2 syukur akan airmata, saya tertawa saja belum tentu ingat Tuhan.


hahaha...




Kalian tau?


Akhir tahun 2008 kemaren, merupakan momen yang begitu berat yang mungkin


pernah saya alami.


Mungkin sebagian dari kalianberkesimpulan,


Mungkin dia mengalami kecelakaan, atau mungkin ada anggota keluarganya


yang meninggal, mungkin bla.. bla.. bla..


seribu kemungkinan penuh dengan musibah yang mungkin terjadi atas hidup saya.




Tapi, tidak.


31 Desember kemarin, yang saya lakukan adalah, saya berkumpul bersama keluarga besar saya,


kami beribadah, menyanyi dan berdoa bersama, lalu tepat jam 12,


kebaktian kami selesai dan kami bersalaman mengucapkan selamat Tahun baru.


what a family kan??




Ya, memang bukan itu yang saya gumulkan saat ini.


bukan karena dengan siapa saya mengahbisakan malam Tahun Baru, atau bagaimana,


atau dimana..


Bukan, bukan itu yang membuat saya mungkin sampai detik ini merasa gundah.




Malam itu,


saya merasa 'gelap' akan tahun 2009.


Ya, gelap dalam arti tak tentu arah.


Kalau anda mengatakan,


"Ya, mungkin kau belum menentukan target hidupmu tahun 2009"


saya hanya bisa tertawa,, hahaha...


sudah, sangat sudah..


Saya berencana untuk menyelesaikan studi saya akhir tahun ini,


dalam arti lulus tahun ini dan wisuda paling lama awal tahun 2010.


Lalu, kembali anda bertanya pada saya,


"Jadi, apa?


Kalau anda punya visi, berarti anda bisa menentukan misi, tujuan, dan strategi


yang akan anda terapkan dalam pencapaiannya, kan?"


Seharusnya memang begitu..


tapi,, itulah yang sedang saya hadapi saat ini.


Saya begitu gelap melihat satu pertanyaan:


How?


Bagaimana?




Saya bingung, dan kebingungan saya ini menimbulkan kekuatiran yang begitu


besar, ketakutan yang melemahkan iman saya, sampai saat ini,,


rasa khawatir itu terus menggelitik rongga hati saya,


membuat saya bukan menjadi semakin tegar dalam menjalani hidup saya dalam


hari ke 5 tahun 2009 ini, tetapi membuat saya semakin bingung,


bisakah? mampukah? semua pertanyaan keragu-raguan itu muncul,


membuat saya oleng ke kiri dan ke kanan.