Kamis, 09 Februari 2012

Sebuah refleksi ulang tahun :)

Hay!

Selamat Pagi!!

HAPPY BIRTHDAY TO ME!! :) :) :)
(di jam gue, ini udah tanggal 10, sih.. )

awww...

Actually, I'm on my 23rd today!!!

Oke, lo harus tau, sebenernya gue pribadi menyimpan ketakutan sendiri dengan posisi umur 23.
Semakin rawan ditanya2 nikah!! HAHAHAHA..

Untuk penilaian gue pribadi, buat gue, dari dulu, orang yang umurnya udah 23, selalu gue kategorikan 'tua'. Bukan cuma karena emang udah tua (weks!) tapi sampai sehari yg lalu, buat gue, umur 23 itu terkesan matang dan dewasa. Seriously!

Eh, bukan maksud gue karna gue mau 23, then automatically gue jadi seseorang yg matang dan dewasa hanya karena gue sudah 23.
Tua itu pasti, dewasa itu pilihan..
*sihiiyy.. :p

Sejujurnya, setiap gue mau ulang tahun, gue selalu resah, gelisah..
Bertambahnya umur gue setiap tahun itu selalu dipenuhi pertanyaan
"What have I done along the way back?"

Dulu, waktu gue remaja, kira2 umur 13 tahun, nonton puteri Indonesia, atau Miss Universe, gue selalu admire wanita2 di layar kaca itu. Those women were great buat gue. Di usia 21-23 thn (kayak gue gini), mereka sudah ada di layar kaca, mampu memamerkan sederet prestasi, moreover, mereka bisa menjadi ikon kebanggan daerah atau negara mereka. It was amazing buat gue. Mereka ga cuman menyelesaikan sekolah dengan prestasi luar biasa, berpenampilan menarik, tapi juga melakukan sesuatu untuk sesama. Banyak dari mereka adalah aktivis2 sosial, yang menyumbangkan sedikit waktu dan pikiran untuk kesejahteraan sesama. Dan ini poin penting buat gue.

Jadi, ketika gue mau 23, suatu pencapaian umur luar biasa, yang buat gue pribadi selama ini gue menilai umur 23 itu bener2 masuk ke dunia 'orang2 dewasa', pemikiran2 di atas cukup membuat gue resah setiap ulang tahun, terutama sampai umur 23 ini. What good things that I have done in my entire age? A good one, the one that impact others? Help others?

Keresahan itu memuncak kemarin, waktu gue baca sebuah buku luar biasa "Postcards from Heaven" karya Ricky Setiawan, yang sakah satu babnya bercerita tentang pahlawan bangsa dari Maluku, Christina Martha Tiahahu. She was ALMOST 18yrs old, ketika meninggal di atas kapal Belanda, dalam perjalanan perjuangannya membela bangsa.

MAAANNN!!! I'm so fucked up!!!!
Hahaha..

Jujur, habis baca angka itu gue terdiam seribu bahasa, tertunduk di bangku gue di ruangan training. Dia bahkan berumur 18 tahun kurang 2 hari, tapi punya kekuatan untuk memutuskan membela keyakinannya, yaitu kemerdekaan bangsanya. It is the ultimate smack down for me!

17 tahun!!
Bahkan untuk ukuran hari ini, tahun 2012, hampir 200 tahun dari saat Christina Martha Tiahahu mengepalkann tangan untuk bangsanya, 17 tahun itu mostly di considerate sebagai 'anak kemaren'. Ya, kan?

Dan usia anak kemaren itu, yang 6 tahun di bawah gue, sudah melakukan hal yang beyond my wildest dream to do! Fakta itu bener2 bikin gue mikir. Apa yang udah gue buat?
Bahkan gue, bermimpi aja takut, apalagi mau berbuat besar.
Itu kayaknya refleksi paling POL untuk usia 23 tahun gue. Kenapa bermimpi aja susah?
Kalau gue memang merasa doing great things for others, being impacted to others itu begitu penting, maka gue harus berani BERMIMPI. Kalau kata Ricky Setiawan di bukunya itu, Harus punya faktor M. Mau maka Mampu.
Gue harus mau punya cita2 besar, lalu mau bersusah2 mewujudkannya.

Jadi, pelajaran gue untuk setahun ke depan menuju 24 tahun adalah, harus berani mengakatakan GUE MAMPU! Untuk hal tergila dan yang paling tidak mungkin sekalipun!!

Angelina Sondakh yang saat itu bukan Puteri tercantik dengan body paling aduhai, toh bisa menang Puteri Indonesia, krn dia menjual sesuatu yang lain, keutuhan seorang wanita, kekuatan seorang wanita, membuat wanita terlihat pintar, menaikan nilai kontes dari sekedar beauty pageant, dia berhasil bermimpi dan mewujudkannya.

Christina Martha Tiahahu yang saat itu cuma 'anak kemaren' toh mampu mempertahankan keyakinannya tentang kemerdekaan dan mampu menunjukkannya dengan ikut turun bertempur mewujudkan mimpi kemerdekaannya itu.

Semua itu dimulai dari mimpi, dari keyakinan akan suatu hal, dari sini, dari hati.
Jadi, kalau gue bertanya lagi nanti2 ttg apa yang sudah gue lakukan, gue berharap gue sudah bisa menjawab dengan sederet hal yang sudah bisa gue banggakan, dan banyak mimpi lain serta rencana mewujudkannya.

Amin.

Happy birthday, Febriola!

:)


Tidak ada komentar: